Wednesday, November 11, 2009
hmmmmm, pagi ini jam tujuh sudha mengejar matahari terbit, capekkkkkk,,,,,
saat tiba di cisarua, aku dan si ambon harus menyusuri kebun sosin dan alang-alang, lalu kami pun mesti menuruni bukit yang sangat terjal, aku terlebih dahulu tentu
hmmmm,,,, setelah itu, kami melanjutkan misi menuju pegunungan di arah pantura, naik bis, naik angkot, turun naik wuihhhh,,, melelahkan sekali
perjalanan yang sangat menghabiskan energi, namun sangat senaaanngggggg
cerita lucunya: mau dikasih duit malah pada kaburrrrr
Sunday, November 08, 2009
Saturday, August 22, 2009
Persiapan dan castingnya sangat baik dan proper, dialognya bisa enjoy untuk didengar dan dicerna sehingga membuat pementasannya enjoy utnuk ditonton, untuk saya pribadi, untuk segi pemilihan tema saya memang sangat suka dengan salah satu tema tentang pemberantasan korupsi dan sebagainya (Samuel Rizal, Artis).
Fabulous! kawan-kawan di pementasan berhasil menyajikannya dengan sangat apik dan memberi kesan bahwa hidup kita ini adalah sandiwara nyata dimana setiap orang adalah peran utamanya (0856---)
Bagus, tapi maaf ceritanya mungkin terllau berputar-putar maaf ya , tapi keseluruhan sudah bagus. (0833---)
Top dech pokonya (0898---)
Plotnya cukup terbnagun, tapi beberapa peran pembantu masih kaku dan kurang natural seperti masih menghapal, Cuma segitu maklum ga nonton sampe beres (0812---)
Ok, sangat bagus alangkah baiknya kalau dibuat film, akan sangat bermanfaat bagi guru sebagai media pembelajaran. (0817---)
Tema yang mengangkat masalah korupsi yang sudah mengkristal, bahkan sulit ditumpas sangat menarik bagi saya, ini merupakan gambaran negatif bagi kita semua tentang keadaan negara. Mengenai tampilan pementasan, mimik pelaku dll saya angkat jempol, saya belajar banyak hal ketika melihat pementasan tersebut khususnya mengenai teater, pokonya saluut deh moga sukses (0813---)
Pertunjukan teater Ladang Perminus menurut nsaya sudah hampir sempurna. Saya harap cerita dalam pertunjukannya lebih diperjelas. Thank’s. Semoga sukses (0852---)
Pementasan yang diselenggarakan ini sangat menarik dan menambah pengetahuan kita di bidang korupsi. Ditambah dengan akting orang-orang yang memerankannya, membuat ceritanya seperti sungguhan. Saya merasa senang telah diundang menonton Ladang Perminus. (0898---)
Mestinya pementasan ini dipertunjukkan di depan wakil rakyat... ada bagian-bagian yang ga jelas maksudnya (pramugari lagi ngobrol) tapi secara keseluruhan menarik banget buat ditonton (0812---)
Bagus, cukup menyentuh untuk berkaca diri dalam pembelajaran tentang kepribadian yang jujur dan bertanggung jawab untuk generasi penerus bangsa yang bersih dan bertransparansi dalam mengaudit keuangan negara, alangkah baiknyalagi acara seperti ini jangan hanya satu departemen saja. Terima kasih. (Renja, smkn 2 jakarta)
Agak monoton pas pergantian latar tempatnya (0857---)
Owh, mpentasnya keren abiez.. ini bisa dijadikan contoh buat anak-anak muda sekarang (0898---)
Pementasannya bagus, tapi saya kurang paham endingnya. Kenapa Kahar itu harus dimakankan di taman makam pahlawan? Apa karena dimakamkan di sana bisa disebut seorang pahlawan? (0229294---)
Bagus. Penghayatan maksimal. Karakter tokoh sesuai. Tetapi pengantar alur terlalu panjang, beberapa bloking membelakangi penonton sangat mengganggu (0815---)
Aktor, aktris bermain total. Skenario ok banget. Tata lampu panggung hebat! Kalo durasi persingkat tanpa mengurangi inti cerita akan lebih ok (0812---)
Perlu ada tambahan adegan agar amanat yang diusung mengalir dan terjaga, terutama penonton awam yang terbiasa disuguhi menu sinetron. (0852---)
Bagus. Saya kagum dengan pementasan malam itu. Pemain sangat menjiwai. Kostum pemain sangat pas. Tata ruang/setting sesuai adegan. (08152---)
Menurut Wy teaternya tuh bagus banget ngasih pesannya tuh bagus, udah gitu aneh aja gitu seorang koruptor bisa jadi pahlawan. Si Bapak Hidayatnya itu meskipun berperilaku baik tapi mempunyai simpanan gitu, jadi ngebuat si penonton tuh aneh gitu! Kahar pahlawan yang jasanya itu entah di mana tapi jadi pahlawan. (0857---)
Keren! Serius, sarat pesan. Saya yakin proses adaptasinya dan latihan memakan waktu lama. Tokoh Hidayat dan Kahar yang sangat menarik membuat cerita sangat hidup. Sukses dan hebat! (Tanti SMA 8)
Bagus dan mendidik. Pemeranan juga sudah cukup pas. (Decky, SMA 19 Bandung)
Bagus tapi kurang jelas waktu akhir ceritanya. (0856---)
Bisa dijadikan sebagai contoh kehidupan bahwa kita dilarang melakukan perbuatan korupsi sekecil apapun. (0852---)
Sebuah pementasan yang membukakan kesadaran atas bobroknya pejabat, kegamangan manusia jujur yang diming-imingi upeti, dan perjuangan untuk tetap bekerja idealis dan bermoral. (0852---)
Bagus, menarik tepat ditonton oleh generasi penerus. Mudah-mudahan melalui pementasan teater itu generasi muda lebih tergugah nuraninya untuk di kemudian hari bila menjadi orang yang punya wewenang tidak menyalahgunakannya sebab cepat/lambat akan berending tragis. (0852---)
Teaternya cukup menarik. Semuanya dilakukan dengan sangat rapi. Tapi tempatnya kurang nyaman sehingga suara dari luar ruangan mengganggu konsentrasi untuk menyimak teater itu. (0898---)
Bagus, sangat baik untuk dijadikan mediator penyampaian penyuluhan budaya korupsi pada cikal bakal para calon pemimpin bangsa, namun menurut saya peran yang disajikan masih cukup kasar bagi pemikiran seorang pelajar, sehingga diperlukan pemikiran-pemikiran tertentu untuk mencerna apa yang akan disampaikan pada pementasan teater itu sendiri sebagai mediator penyuluhan budaya korupsi. (0857---)
Ladang Perminus sangat top dan diacungi jempol karena berkat itu kita sadar akan kekayaan alam yang kita punya selama ini jadi incaran para koruptor. (0881---)
Asyik, segar. Semula kupikir bakal bete, gak taunya betah sampe selese. Apalagi musik ok! (0811---)
Pementasannya bagus. Walaupun temanya serius tapi tetap bisa disampaikan dengan menghibur. Cuma untuk pola pergantian settingnya mungkin bisa diberikan beberapa variasi supaya tidak kesannya terlalu teknis mengingat banyaknya pergantian setting. (Wewe)
foto memang mampu berbicara banyak hal
hmmmmm,,,,,, walau beberapa hari yang lalu, tepatnya telah berjalan seminggu intens menjalin komunikasi dengan seseorang namun saat ini merasa senyap semuanya. Apa sebab karena terlampau sensitif??? Hanya aku bercerita tentang suatu hal dan begitu dingin tanggapannya.
Sejujurnya aku mulai merindu, dan mulai menggebu, namun harus senyap dan menjadi sungguh bingung dalam seketika. Apa selanjutnya? Padahal hari-hari ini aku sudah muali menceriakan diri kembali
Monday, August 17, 2009
Sejak kedatangan di bulan mei, kami banyak melewatkan kegiatan bersama dalam rangkaian pementasan, berikut proses tentunya. Saat ini telah tiba untuk kembali melanjutkan semua rencananya. Inilah saat yang akhir, ketika kami berfoto bersama, sengaja hanya untuk sebuah kenangan bersama. Semoga pertemanan ini tak henti dan terus terjalin dengan baik. Semoga di pentas berikutnya kami semua masih dapat berkolaborasi.
Sekedar perjamuan sederhana yang kami lakukan, antara grandma, mom, and daughter. Keakraban yang lebih terjalin baik justru di akhir waktu.
Monday, August 03, 2009
Setiap celotehan sepertinya memancing untuk dilempari, namun tetap harus berusaha bersikap tetap tenang, walalupun darah sudah mendidih benar. Segala apa yang telah kulakukan hanyalah debu yang beterbangan, dan jikapun hinggap sangat mudah untuk disingkarkan, tiupan perlahan pun menjadikannya berantakan kembali tak mengarah pada apapun.
Semoga setiap proses yang kujalani menjadikanku bisa lebih menerima apa yang terjadi, walau terkadang tak patut kuterima. Ini saat-saat ketika aku benar-benar telah berkata: CUKUP!
Sunday, July 26, 2009
Masih ada pertimbangan untuk melanjutkan? Rasanya tidak. Sudah akan aku putuskan sejak saat ini bahkan dari sebelumnya sesaat menjelang ia diketuk-ketuk hingga remuk. Toh sudah tak ada yang harus kubayar. Sudah tercukupkan dan sudah tertata cukup rapi (memang hanya cukup rapi, tak lebih rapi, bahkan sangat rapi) di etalase setiap koridor ruang. Semoga semuanya tetap bisa berjalan. Melanjutkan apa yang telah aku turut perjuangkan pula. Selamat melanjutkan perjuangan kawan, semoga tak bernasib sepertiku.
Tuesday, July 21, 2009
menghilangkan sejenak kepenatan dari serentetan peristiwa dalam minggu-minggu terakhir ini. Minggu 19 juli, kawan sewaktu kuliah menikah, dan kembali aku menjadi mc untuk acaranya yang ketiga, setelah sebelumnya untuk ultah dan pembukaan tk al-quran. Hmmmm,,, aku hanya menyelesaikan tugasku sampai jam 11.30 karena aku bergegas hendak menghilangkan kejenuhan secara spontan yakni: OUTBOND. Haaaaa kami ke katumiri, dan mencoba hampir semua permainan yang ada. Untuk permainan walking on the sky (hahhaa) aku menduduki peringkat waktu tercepat,,, selanjutnya kami menenangkan diri dengan berenang, hmmm nikmatnya, setelah berdebu kemudian berendam, haaaaa
thank's God,, terima kasih kawan atas semua keindahan itu...
Monday, July 20, 2009
begitulah, pelan-pelan dan penuh ketelitian dalam menusukku, tak peduli dengan pisau apa kau-kalian melakukannya, toh rasanya sama saja: SAKIT!!
sedikit menusuki dengan perlahan, tiba-tiba menohok ketika aku sedang menoleh panggilanmu-kalian, hmmmm sungguh sebuah 'takdir' yang sempurna
inilah saat bagiku untuk kembali merumuskan suksesi kausalitas logika
sudah saatnya!
Tuesday, July 07, 2009
Selasa yang penuh sesak, tak hanya oleh jejalan kendaraan yang memenuhi sepanjang jalan karena liburan, namun juga ini adalah hari yang disesakkan oleh keadaan-situasi di suatu tempat. Aku sama sekali tak memiliki tendensi untuk menyinggung, hanya ingin 'mengetes' kedisiplinan dan daya tangkap para AKTOR, bukan pada sasaran menghujam nonaktor, siapapun itu. Tapi malah ada yang merasa tersinggung dan sepertinya cukup beremosi menimpali perkataanku.
Sungguh tak ada niatan berdebat atau mengurusi hal/bagian yang bukan kerjaanku atau tanggung jawabku. Namun ketika yang lain mengorek-ngorek apa yang menjadi bagianku, berkomentar ini itu seolah lebih mafhum daripadaku, aku tak berceloteh sedikitpun, tapi giliran aku cuma sekedar mengingatkan kembali apa yang sudha disepakati bersama, kontan, sontak terpancing emosinya. Padahal, sebelumnya (hari sebelumnya) ada hal yang lebih memancing emosi SEMUA PIHAK.
HHHHH,,,,,, aku sudah benar-benar JENGAH. Mau diam dan tak menceritakan kepada siapapun susahnya karena maslalah dan rasa tak enak itu aku telan sendiri. Bukan mau itungan, tapi kalo gini caranya aku bisa itung-itungan pula. Apa yang sudah kulakukan selama ini toh demi bersama, keberlangsungan bersama, dan yang lain malah ...?????
Ahhhhh, capek jika begini terus mah, aku dalam perjalanan pulang sempat berpikir keras untuk menata ulang apa yang telah aku rumuskan. Mungkin sudah saatnya aku benar-benar menata ulang semuanya. Jika harus mengucap selamat tinggal pun aku rela dengan ikhlas. Sebab semuanya ini hanya menyisakan ketaknyamanan dan ganjalan.
Jika tiba waktunya, selamat melanjutkan, semoga menjadi baik karena olehku tak menjadi apa-apa.
Sunday, July 05, 2009
Indonesia Corruption Watch, mainteater bandung, Perkumpulan Seni Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, dan Perkumpulan Praxis serta didukung oleh ELSAM, Forum Belajar Bersama Prakarsa Rakyat, Perkumpulan HUMA, INFID, KontraS Jakarta, Remdec, Voice of Human Rights, Yayasan Sosial Indonesia untuk Kemanusiaan, Jaringan Advokasi Tambang, sedang mempersiapkan Pementasan Teater LADANG PERMINUS, adaptasi novel Ladang perminus karya Ramadhan KH.
Pentas bulan Agustus 2009 di Bandung dan Jakarta.
Bandung: 6 – 8 Agustus 2009
Pukul 14.00 & 20.00 WIB
GK Rumentang Siang
Jakarta: 12 – 13 Agustus 2009
Pukul 14.00 & 20.00 WIB
Graha Bhakti Budaya TIM
Di negeri ini, hanya di negeri ini, seorang koruptor bisa menjadi pahlawan.
It’s free of charge!!
Don’t miss it!!!!
Informasi: Bandung – zhu khie thian (0819.1033.4417)
Jakarta – andi k yuwono (0811.182.301)
Friday, July 03, 2009
Berkutat sekian lama dalam hal yang kusenangi memang menakjubkan, bertahun-tahun, sekian produksi dilakoni untuk sebuah kerja bersama-kerja tim. Tentu tanpa pretensi mendapat 'bentuk apresiasi' lebih. Toh serta merta aku sadar, sangat sadar yang kulakoni saat ini tak menjanjikan banyak, terlebih untuk menutup semua kebutuhan. Dari awal niatnya juga bersama-sama. Kami memulai dengan: siapa yang punya rezeki, hanya sekdar untuk ketemu-ngobrol-rapat memperbicangkan kegiatan dan rencana. Berangkat dari susah, dan masih ingat ketika harus berkumpul dan uangku semakin tak mencukupi walau hanya untuk ongkos angkot pulang-pergi. Serta merta emminjam dana talangan yang setelah dihitung-hitung cukup untuk ongkos dan konsumsi alakadarnya. Berangkat dari perih, aku melakoninya.
Saat ini jika kunilai sudha jauh lebih baik dari sebelumnya. Jauh-jauh lebih baik sungguh. Namun paskibraka tak bisa berjalan sendirian tentunya. Setelah hampir semua hal teknis dan operasional tertata dan terpecahkan atau minimal diketahui titik solusinya, sayang, yang tersisa hanyalah PR-PR yang menumpuk yang ternyata masih harus diselesaikan sendiri, yaaa paling banter oleh segelintir orang yang itu-itu juga. Segelintir mana memadai dengan sekelompok.
Harus didasari betul memang olehku siapa aku. Mengapa bisa sampai 'di sini' dan 'begini'. Awalnya toh memang aku dititipi untuk mengurus, bukan disiapkan atau dipilih untuk turut mengurus atau membantulah jika terkesan lancang kata mengurus aku gunakan. Ya memang, akhirnya aku hanya dititipi untuk mengurus dan saat ini pun aku hanya akan memposisikan diri sebagai orang yang dititipi, setelah sebelumnya pada beberapa waktu lalu aku merasa aku bukan dititipi tapi aku menjadi bagian dan harus melakukan hal sebaiak-baiknya, berkorban sesungguhnya, mengoptimalkan semua yang bisa kuberikan, apapun itu. Namun ketika saat ini aku telah merasa menjadi benar-benar bagian dan punya andil, selalu gugur, kikis kembali. Memang harus disadari betul bahwa aku bukan orang yang diminta atau bahkan disiapkan, aku hanyalah yang dititipi, jadi memang sepertinya harus tahu porsi. Sudahlah memang sudah saatnya aku melihat dunia lain, melihat pohon mangga di luar snaa yang ranum dan menggelitikku untuk segera memetiknya. Semoga tak berbuah kejadian yang menimpa Adam.
Jengah sudah tentu. AKu rasa sekian lama namun tak pernah kupedulikan. Namun ini saatnya aku memposisikan diri sebagai pesuruh saja. Lebih baik begitu. Toh, aku tak punya tanggung jawab apapun nantinya. Bukan lepas dari tanggung jawab atau mangkir dari kewajiban, hanya saja jengah telah memenatkan seluruh isi otakku. Cukup 1 tahun aku berada dalam bayang-bayang psiko. Menjadi pesakitan yang tak kunjung bugar. Saatnya telah tiba bagiku untuk mmelihara kembali dan memandang serta berdecak kagum atas anggrek yang kutanam dan kunantikan kembangnya. Semoga tetap berbunga sepanjang waktu, silih berganti.
Hari baru telah tiba. Seperti hari kelahiranku ke dunia.
Friday, May 01, 2009
satu garapan produksi telah berjalan dengan lancar dan sukses, Kereta Api Bumel telah dipentaskan tanggal 30 April kemarin dengan respon yang positif dari beberapa pihak, terlebih siswa SD dan para guru. Semoga ini menjadi awal yang baik. Sungguh indah menutup akhir April dengan cantik.
Sunday, April 26, 2009
Ketika, aku telah sampai pada kondisi yang ingin memberi; entah itu kasih sayang entah itu dalam wujud material, aku memberi dengan ikhlas, dan sangat senang bisa melakukannya. Berbagi yang kumiliki, apapun itu. Namun ketika aku sudah pada tahap segalanya, segalanya untuknya, selalu, selalu yang kudapat adalah kepahitan, kepalsuan, dan pengkhianatan. Saat inilah aku ingin seseorang itu memberi yang sama kepadaku, dalam hal kasih sayang. Namun tak pernah benar-benar menjadi nyata sebab itu menjadi suatu yang pamrih bagiku.
Aku merasakan kesakitan. Tentu sangat perih. Tapi saat datang seseorang yang tulus menyayangiku dan sudi_katakanlah berkorban untukku, aku bersikap biasa dan seolah tak peduli. Saat inilah, saat ketika aku telah pada sampai titik jengah dengan semua kondisi hidupku–lingkungan dan segalanya, aku benar-benar merasa bersalah padanya. Pada seseorang yang telah dengan tulus memberikan kasihnya padaku. Saat inilah aku merasa telah benar-benar menyia-nyiakan kasih sayang. Ironi, padahal dulu aku mengalami posisi seperti itu, dan sungguh menyakitkan. Barulah saat ini aku sadar, aku benar-benar membutuhkan seseorang. Seseorang itu adalah dia, yang tulus, yang rela, dan mulia. Maaf telah mengecewakanmu. Semoga aku bisa memulihkan kekecewaanmu yang telah berlarut sayang.... Dekaplah aku dengan seluruh cintamu, dekap dengan erat sayang....
Wednesday, April 15, 2009
Saturday, April 11, 2009
hmmmmmmmmm cape juga yaaaa, selalu berkutat dengan permasalahan, bukan mengeluh atau tak bersyukur, hanya saja yaaaa setiap langkahku selalu diiringi dengan kekesalan atau sesuatu yang bikin mood ilang seketika.
Entah itu masalah keluarga, teman, atau kerjaan, make me jang-head, headache!!!!!!!
Selaluuuuu aja ada yang bikin jengkel, bikin bete!! huhhhhhhhhhhhhhh
Tuesday, April 07, 2009
hanya ingin menulis, mudah-mudahan siapapun masih bersedia membacanya
hmmmmm aku perhatikan workshop berjalan begitu saja, sekarang pun sudah masuk pada tahapan pementasan. Dari awal sampai detik ini, bukan show off atau apa, tapi aku selalu menyempatkan berkomunikasi dengan anak-anak baru, karena aku butuh mereka, butuh untuk regenerasi, dan regenerasi bukan hanya formalitas tapi mereka bisa melakukan pada akhirnya.
Jadwal ngajarku lumayan penuh karena cuma dari itu aku dapat uang, tapi aku berusaha untuk bisa membagi-mengatur waktu agar aku tetap bisa mengikuti-memantau proses walalu hanya sebentar. Alhasil, pagi sampai siang aku di gim, dan langsung ngajar, pulangnya (petang) jam 5.30 atau jam 6 aku langsung balik lagi ke gim untuk ketemu lagi dengan anak-anak, untuk sharing dan mendekatkan diri dengan mereka. Karena aku merasa memiliki kewajiban-tanggung jawab untuk "sekedar" tahu bahwa proses berjalan lancar. Selama ini pun ketika ada masalah, anak-anak selalu berdiskusi denganku atau nita, aku dan nita senang saja karena kita berbekas bagi mereka meskipun kita bukan apa-apa dalam program ini, hanya instruktur bidang produksi saja. Yaaa, aku menjalani rutinitas seperti ini: bulak-balik, bebelaan, gim-tempat ngajar. Kalo mesti ngitung atau diitung, cape banget, lelahhhh, tapi aku menikmatinya karena aku senang bisa bertemu dengan anak-anak sebabnya aku menaruh harapan kepada mereka untuk bisa melangsungkan-melanjutkan nantinya, karena seperti yang kerap tercetus: siapa yang tahu ke depannya bagaimana dengan kita
hanya aku bertanya pada akhirnya: ke mana yang lainnya? yang jelas-jelas punya wewenang untuk itu dan secara jobdesk memiliki korelasi terhadap itu. Bukan masalah birokratis dan sok-sokan, tapi jika memang kita gunakan sistem kelembagaan sudah jelas point-point perorang-perdivisi, karena toh mainteater sendiri sudah punya planning akan mempunyai-mengelola: teater anak-remaja-perempuan, Menurutku ini perlu dibina dari sekarang, bukan kumaha engke..
yaaa mungkin aku terlalu kaku dan sangat mekanis kali ya
mainteater sekarang ini sudah memiliki pengurus, sudah memiliki divisi, tapi...?????
selamat malam,,,,
selamat menenggelamkan diri dalam bayangan malam
aku hanya ingin menghela napas dengan panjang dan dalam: HHHHHHHHHHHHHHH................
terima kasih alam....
Friday, March 20, 2009
Rabu sih, 18 maret, dan pas workshop, atin ultah tanggal 19-pas hari kamis pisan, tapi
berhubung dia sudah polonia alias pulang, jadi kita bikin parti buat temen-temen yang ultah tanggal 11, 18, ama 19; coz di maret ini banyak pisan yang ultah. 11 maret: fitri kenari, 18: opan ama rani, 19: atin
yaahhhh selamat tuk semua, selamat merayakan kedewasaan
Friday, March 13, 2009
Paskibraka tidak bisa sendirian, bagaimana bendera kita akan berkibar jika satu atau dua hilang? Itulah yang harus ditanamkan dalam diri peserta workshop yang nantinya akan magang di mainteater. Belum juga masuk program magang, baru masih workshop yang masih longgar, ehhh sudah pada berjatuhan di tengah jalan TANPA KONFIRMASI ATAU KABAR SAMA SEKALI.
Ketika ditanyakan keseriusannya via sms/telepon, tak pernah ada balasan, jawaban, bahkan sahutan. Ketika pembekalan awal tanggal 31 Januari 2009, bagi peserta yang bersedia mengikuti workshop, menanda tangani berkas kesediaan yang menyatakan kesediaan mereka mengikuti workshop dengan aturan dan jadwal yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Namun ternyata, banyak diantaranya yang tanpa kabar, dan menghilang begitu saja. Padahal, rata-rata, mereka berpendidikan, banyak yang kuliah dan tak sedikit yang sarjana. Tapi kok????
Jelas, ini merugikan banyak pihak, karena kerja teater adalah kerja tim, kerja bersama. Satu tak ada, pincang jadinya. Jika memang hendak mengundurkan diri, semestinya memberi kabar, karena toh aku yakin mereka punya pikiran dan adat. Dari sini, kita sebenarnya sudah bisa menilai konsistensi individu. Apa dia cukup bertanggung jawab atau ...????? Pertanggungjawaban mereka cukup berat, sebab bukan hanya secara lisan, namun secara tertulis juga, hitam di atas putih.
Hahaahaaa, pada mau naik daun nih orang-orang, yang jelas-jelas ga berkepentingan sama sekali, ehhhh cari muka dan pengen eksis dengan mengumbar berita yang tak benar. Mengapa tak benar? Karena memang mereka mengumbar fitnah! Kami punya bukti, otentik pula!!! Mau dibawa ke pengadilan manapun kami benar!! Thian selalu melindungi umatnya yang dianiaya. Kebenaran itu akan terkuak dan kebohongan serta fitnah hanya akan menimbulkan bangkai dan bau yang menjijikan. Keliru sekali ya, mungkin dikiranya akan aman umbaran beritanya. Ibarat pepatah: sepandai-pandai bajing meloncat suatu saat ada kalanya jatuh juga; sepandai-pandai menutup bangkai rapat-rapat toh baunya tercium juga. Tapi, tak apalah toh aku sendiri tahu kok beberapa diantaranya memang harus banyak dimaklumi karena masalah latar. Memang sekarang ini, banyak sekali orang yang menikam dari belakang, yaaa bisa dibilang tak tahu dirilah. Sudah dibantu ehhh malah meracuni. Kita sih pada ketawa aja, karena sepertinya barisan sakit hati nih, karena ga dilibatkan. Makanya kudu introspeksi diri dan hirup mah kudu malapah gedang. Yaa susah sih kalo sulit ati belang bayah mah. Emang geus adat kakurung ku iga.
Sunday, March 08, 2009
Minggu ini aku bangun pukul 05.00, sejenak menghirup udara dan membuka gorden, lalu bergegas tidur kembali.
Bermimpi bercinta dengan seseorang, dan terasa seperti benar-benar nyata. Dia meletakkan tangannya di badanku, dan menarik badanku dengan penuh tenaga hingga kami berpelukan. Kemduian saling mencium dengan hangat dan dia menciumi leherku. Terasa sangat hangat dan nyata betul. Sekejap aku sadar bahwa itu mimpi, namun seperti lazimnya ketika bermimpi, kita sadar bahwa itu mimpi, namun alur mimpi lebih mendominasi dibanding dengan kesadaran kita. Aku betul-betul merasakan hangat cumbuannya di leher dan bibirku, bibirku terasa betul-betul ditarik oleh bibirnya, dan aku merasakan hangat sekujur tubuhku, seperti layaknya bercinta sungguhan. Akupun bisa merasakan hangat yang nyata dalam kesadaran yang sekejap dalam tidurku. AKu merasakan tarikan nafasnya, hangatnya udara yang terhembus dari hidungnya. Betul-betul mengiang dengan jelas desahannya.
Ini benar-benar nyata, benakku. Ahh....
Sabtu, 7 maret 2009, tepatnya hari kelahiran Heliana Sinaga. 6.10 wib ada sms dari Wasf bahwa kita mesti bikin kejutan buat Ana. Tibalah semua di Balai Bahasa, sesuai jadwal latihan dan workshop. Pukul 14.00 aku bertanya pada Nita: mau beli kue buat Ana sekarang? Nita malah diem dan sepertinya bingung. Lalu aku mengulangnya lagi dan dia jawab: oh iya. Lalu aku minta uang padanya, dan ia malah memberikan uangnya pada Kanti, aku juga aneh kok??? Dan biasanya dia juga ikut kalo mau beli kue, ini malah diem aja. Hhhmmmmm.....
Kemudian aku pergi dengan Kanti dan pinjem mobil Wasf, tapi Wasf malah bilang: nanti mobil saya kotor donk. Jarang-jarang Wasf bilang gitu, Hhhmmm lagi nih.......
Ketika di luar anehnya lagi, Kanti banyak sekali menunda kepergian. Dan minta kami balik lagi ke dalam gedung. Akhirnya kami kembali dan Wasf di sana sudah siap dengan air di gayung untuk membasahi tubuh Ana. Kemudian aku bilang padanya: nanti atuh pan kuenya juga belum beli. Ehhh kemudian setelah Ana lewat, malah aku duluan yang kena guyuran air, kemudian Ana secara bertubi-tubi mendapat serangan hujan air gayung. Kasihan dia, baru saja ganti baju karena baju yang ia pakai sebelumnya basah karna kehujanan. “Tahu gini aku ga akan ganti baju”, sahutnya. Yaaaa, memang inilah konspirasi!!
Selamat ulang tahun, Ana....
Thursday, March 05, 2009
Begitulah, seperti tahun-tahun sebelumnya, akupun mengulang kembali tanggal ini di setiap tahunnya. Selalu berlalu begitu saja kemudian. Begitupun dengan tahun ini. Sungguh, bukan mengecilkan ucapan yang kawan-kawanku berikan, namun benar-benar saat ini aku sudah sampai pada taraf yang lain, sekedar ucapan: selamat ulang tahun, pun tak kuharapkan-kuinginkan tercetus dari mulut kawan-kawanku. Bahkan akupun tak mengharapkan ucapan itu terucap dari mulut orang tuaku. Memang mereka tak mengucapkan apapun. Toh yang penting bagiku bukan ucapan selamat yang berlaku hanya setahun sekali, namun doa mereka di setiap napas dan jalur darahku, itu melebihi apapun, tak akan hinggap hanya dalam satu hari-satu tanggal saja.
Sejujurnya, akupun saat ini tak mengingat dan tak ingat betul 5 maret merupakan kelahiranku. Entah apa sebabnya, hanya saja, seperti yang telah kubilang, bahwa saat ini aku sudah tak lagi sangat menginginkan ada seseorang yang mengucapkan selamat. Bagiku, tuhanlah yang kuinginkan selalu bersama-menemaniku di saat semua kondisi, karena dengan begitu, semua yang kuinginkan tuhan memahami dan memakluminya.
Apakah tahun depan aku akan mengulang rutinitas tanggalan yang sama???
Tuesday, March 03, 2009
Beginilah bandung akhir-akhir ini, selalu panas terik menyengat, dan tak lama hujan menjadi benar-benar sebuah kesempatan membasahi tanah dengan segala kekuatannya.
Selasa ini tambahan workshop kelas produksi, untuk kelas produksi sendiri relatif tetap jumlah pesertanya. Hanya saja ada satu orang yang sudah beberapa kali tak hadir dan tanpa kabar untuk beberapa pertemuan, entah!!
Maslah seperti itu, untuk di produksi akan berimbas pada kerja tim, tapi entahlah apa beliau masih berkenan dan berminat menjalani proses workshop, karena sebelum magang mereka harus menjalani workshop terlebih dahulu, untuk test case. Yaaa sudahlah....
Hmmmm soal pekerjaan tambahan-baru yang menyita tenaga, pikiran dan waktu, hmmmmm sangat butuh KERJA KERASSSSSSSSSS. Tadinya setelah rapat di senin sore, kupikir aku akan jadi bisa nyantai, karena gaperlu ngurusin ini-itu, tapiiii hmmmm tetep balik lagi ke rencana awal, dan mesti bergerak cepat, secara kita cuma punya waktu 3 minggu untuk ngerjain semuanya, mana acara besar lagi, HHMMM JANG-HEAD!!!!!!
Begitu pulang ke rumah, pikiran semakin tak menentu karena mesti ngeberesin banyak hal: rundown acara, breakdown kebutuhan, nyusun budget, bikin surat, dan lain-lain..... inginnya sih begitu nyampe, mandi dan tidur, tapi ga bisa coz besok pagi mesti dah pergi dan semuanya kudu dah ready.....
oh God,,,,
Saturday, February 28, 2009
Sabtu, otomatis jadwal workshop, terlebih produksi, karena jadwalnya hanya ada di hari sabtu, kecuali minggu depan ada tambahan satu hari di hari selasa.
Ngebetein pisan, aya nu murukusunu ti mimiti datang, pikasebeleun pisan, hoream nanyana ge, egp ahhh, cuma bikin ga enak aja ke aura tempat dan lainnya. Ah what the hell.....
Nahhhh, pas kitu sabtu ini hasil poto di air terjun jadiiii nihh, sennagnya, haaaaa
Tapi ada berita duka soal peserta workshop: ibunya riesta meninggal dunia, semoga Tuhan memudahkan jalannya menuju surga, amin-pasti
Kelas produksi sendiri, presentasi dulu soal budget yang mereka buat, dan dilanjutkan dengan materi publikasi-promosi dan media relation. Publikasi-promosi oleh dita rosmaritasari, media relation oleh fitriyani ramadhanty, dilanjutkan dengan simulasi. Kelas artistik, untuk pertemuan ini masuk ke kelas produksi, karena mereka kudu tau soal administrasi setelah mereka gabung dulu dengan materi publikasi-promosi dan media relation agar mereka tau dan bisa bikin desain publikasi, hiihiiiii
Friday, February 27, 2009
Thursday, February 26, 2009
hmmmm,,,,, akhirnya setelah berjuang, menanti, ada gud nyus juga tentang ajuan karya ke yayasan kelola, setelah sebelumnya mencoba eplay untuk pentas keliling dan failed, sekarang ganti strategi, eplay tuk karya inovatif, dan hoooraayyy!!!!!!! Lolos uyzzzz.... iin berarti soal pendanaan ga jadi masalah yang puyeng pizan, tinggal nyari tambahan dan ngolah dana itu agar tetep bisa pas ma kebutuhan
hmmmm, benarlah, jika kita benar-benar menginginkan sesuatu, maka seluruh alam akan membantu kita mewujudkannya
Garapan terbaru di tahun 2009: UNTER EIS [falk richter]. Masih mengusung naskah Jerman, karena mainteater telah identik dengan naskah Jerman. Sebetulnya ini bukan program awal di tahun 2009. Program awal adalah workshop, dan dilanjutkan dengan pementasan KERETA API BUMEL [ranier hachfield & folker ludwig] yang akan pentas di bulan April 2009, bertempat di Gedung Indonesia Menggugat.
konsep karya
Unter Eis menjadi kolaborasi kedua kalinya antara mainteater dan kineruku (komunitas film independen), setelah sukses mementaskan Electronic City di empat kota, yang merupakan bagian bagian pertama dari tetralogi Das System. Unter Eis sendiri adalah naskah kedua setelah Electronic City yang ditulis oleh Falk Richter. Setelah itu ada Hotel Palestine dan Amok yang ditulis oleh pengarang namun masih dalam rangkaian tetralogi Das System.
Di dalam kehidupan kita, Das System merupakan sistem Barat, sistem perekonomian, sistem metasistem dari perekonomian, perang, dan produksi image. Das System adalah sebuah gambaran yang mengingatkan kita pada era ’68, keradikalan politik, posisi-posisi di luar ekstra parlementer. Ia merupakan sebuah tema yang di dalamnya terdapat asosiasi-asosiasi.
Ciri khas Falk Richter adalah sikap dingin yang penuh analisis, di mana bahasanya mengumpulkan seni yang menyesuaikan diri dengan dunia bisnis dan dunia perantara yang penuh kritik. Dan itu setiap saat bisa jatuh antara penggambaran kesadaran permukaan ke dalam susunan ilusi (khayalan). Antara khayalan, kegilaan dan permukaan yang bersih dari keadaan normal yang dingin dan teratur rupanya tidak terdapat batas sama sekali.
Tema-tema cinta diantara hubungan kemanusiaan, saling menarik empati melalui DAS SYSTEM –bagaimana hubungan diantara para tokoh? Apakah kita melihat manusia atau orang-orang pembawa ideologi di atas panggung? Apakah akan menunjukkan cara bagaimana Falk Richter menulis tulisan yang realistis –atau bagaimana menggambarkan hubungan antara pengamatan, fiksi (khayalan) dan spekulasi (dugaan).
Dalam pementasan ini, kami menggabungkan antara video art dan seni peran. Secara general, konsep visual multimedia yang ditampilkan adalah sederhana dalam bentuk namun memiliki lapisan makna yang bertumpuk sebagai perakilan masing-masing adegan.
bedah naskah diantara sutradara, penata artsitik, dan pemain
sekilas cerita
Pelaku bisnis melakukan sebuah konferensi yang menginginkan membangun sebuah dunia lain yang baru yang mereka ciptakan sendiri, yakni produk ekonomi yang mengarah pada kapitalisme. Mereka memikirkan cara bagaimana menarik konsumen untuk masuk ke dalam sistem kapitalis mereka. Mereka sanggup menanggung resiko, dan dunia akan dihancurkan untuk diganti dengan dunia kapitalisme mereka.
Sunday, February 22, 2009
Sesuai rencana, minggu ini mengunjungi satu tempat di bandung utara. Ya, memang hanya untuk sekedar berpose di depan kamera siihh niat awalnya. Hanya saja, untuk mewujudkannya butuh perjuangan yang benr-benr tahhh. Kudu mendaki gunung dan lewati lembah teh beneran ini mah, bukan hanya di serial kartunnya ninja gozaru aja, tapi dialaman!!!!
Sebelumnya, pasea dulu dengan tukang jaga pos karena kita cuma emang mau lewat doang, ga akan 'wisata' di tempat itu, toh tempat tujuan bukan tempat yang kita lewati kok, tapi dasar orang tak berpendidikan, yaaa maklumlah orang kayak gitu mah kudu banyak dimaklum, da pendidikannya juga ga mumpuni, bahkan kalaupun dapet jenjang pendidikan yang rada tinggi, pasti dia cuma jadi siswa bodrek (bodo torek). yaa sudahlah ga perlu dibahas lagi, horeammmm.
Hmmmm, secara aku memimpin di barisan paling awal untuk mencapai puncak pendakian terlebih dahulu, setelah itu baru yang lain menyusul satu persatu. Setiba di lokasi, rehat sejenak dan langsung merias diri, haaahhhhah. Walau banyak orang, hare wehhhhh ah
Aku sendiri ga bawa kostum lain selain samping hungkul, haaahaaa siga nu ek ngajuru wae uyzzz, yaa setelah beres merias si mpit, yang aku rias seperti nyai ronggeng, maka giliran merias diri sendiri dunkzzz, dan berbalut satu helai kain batik aku dipotret dehhh,,, tapi sayang ga lama pisan da keburu langitnya ngagayot alias mendung, jadi cuma di satu lokasi: batu cadas. Tapi yaaa seru juga sihhh.
Yang bikin paling bete adalah pas ke toliet (seadanya), hmmmmm najisssss meni bau setan!!!!!, maka dari itu aku ganti celananya di luar aja, ga di toilet, egp ek aya nu noong ge, itung-itung ibadah wehh daripada paeh ngambeu bau toilet laknat itu.
Pas bergegas pulang pas ngepris, hujan. Tapi memaksakan diri untuk terus melanjutkan perjalanan, coz mun didagoan ge hujannya pasti lila pisan meureun nepi ka jam 6 mah can tangtu eureun eta hujan teh. Lagian pas ngiuhan di warung, yang niatnya ek nyapluk hakaneun, ehhh warungnya niat tei niat dagangna teh: ora opo-opo pizaannhhh, jadi weh terus lanjut berjalan di tengah gerimis mengundang (ahahaaaa asa lagu zaman baheula pizan pas keur es-em-pe: slam_gerimis mengundang, hmm ngomong-ngomong eta grup ben asal maleysiya teh masih hirup teu nyak ayeuna???!!). Akhirnya pas ada kolbak yang lagi ngangkur kasur, kita diajak ikut sampai ke parongpong,,,,, heeeee lumayan jadi mengurangi beban berjalan yang sangat jauhhhhh katambah hujan hiiii.
Sesuah tiba di terminal, langsung wehhh ngabaso dan langsung memble di angkot, nungguan pinuh, dasar emang asa cape pizan sudah mendaki gunung yang bener-bener, jadi tunduh di angkot teh, yaa kurang lebih tibra 15-18 menitlah, dan pas sadar teh meni segerrr pisan, padahal ngan sakejap tibrana ge. Begitun nyampe di rumah, langsung mandi pake aer haneuttttt, dan makan sayur anget: brokoli yang dicampur jagung manis dan rajangan ayam, hmmmm yummy pizannhhh....... Lalu selang beberapa waktu kemudian, bikin pisang goreng dan teh manis hangat, hmmmmmm nikmatnyaaaaa, mana pas masih hujan ngagebret deuiii,,,
Nahh,,, malamnya, berhubung meni cararangkeul pisan ini kaki, aku minta dipijit oleh si mamah sambil cerita peristiwa hari ini, heeeee, meni senang hidup ini,,,,,,
di-en alias tamat
Thursday, February 19, 2009
21.37 tiba di rumah, dan memenuhi perut dulu lalu menuju kamar mandi, walau hari ini tak terlalu mengeluarkan keringat, namun benar-benar terasa sangat lelah. Seharian ngajar dari pukul 09.00-17.30. Wuuihhh cape'nya. Baru juga bel keluar udah harus masuk lagi di kelas yang lain, muterrrrr terusssss. Tapi untungnya aku ga mau alias tak bersedia diajak ke jakarta di tempat ngajar, soalna kabayang wehh capena pasti pulang malem banget dan benar-benar lelahnya kerasa pisan eta mah pasti
Asa diudag setan, seberes ngajar langsung lumpat ka gim, coz rapat program pementasan seharusnya dari jam 4, tapi aku baru bisa nongol pukul 17.40, cuma kebagian 10 menit langsung beres rapatna. Dilanjutkan nonton pementasan di PKM UPI. Hmmmmmmmmm,,,,,,, no comment, nu pasti ngantuk pisan pas masuk pukul 20.58, entah dehhhh
Ayeuna ngotak-ngatik site, ngecek imel coz tiap hari pasti aja ada nu masuk nanyain magang ato langsung dengan pedenya ngasih aplikasi padahal pendaftaran dah ditutup sebulan yang lalu, gonjreng!!!!
Wednesday, February 18, 2009
hhhhhh,,,...,,,,, rabu ini aku bangun pagi seperti biasa, tapi pararegeeeel pisan teuing kunaon, nyeri awak nu tukang, aku bangun dengan susah payah, dan memandang jendela dan tumbuhan di depan kamar dengan tujuan agar sakitnya ga kerasa, tapi angger wehhh. Akupun mandi dengan susah payah pula, padahal jadwal keramasku pagi tadi, tapi karena nyeri cangkeng, kepaksa teu jadi ngumbah buukna.
Langsung menuju tujuan karena ada janji ma orang agency yang mau bikin acting course, yaaaa kepaksa dehhh kudu siap dan pergi walaupun susah berjalan dan lain-lain. Dengan tertatih-tatih aku menuju terminal dan naek angkot, dengan terburu-buru pula karena janjinya jam 10 kita ketemuan. Pas nyampe di lokasi eehhhh ga ada siapa-siapa, jadi weeeh nungguan sambil liat foto-foto workshop (meski sering ditoong tapi teu bosen-bosen hiiii). Setelah nunggu 1 jam, akhirnya kurungung jelemana bijil, dan kita menjuju kantor karena akan berdiskusi ama bos besar cenah,,,,
Sesampenya di kantor, hmmmmmm ternyata si bos yang janjinya miting ma kita jam 10, pas kita nyampe jam 12.30 eeehh can bijil dunkz,,,, hmmm dung dung dung dung....... terus wehhhh kita nunggu ampe memble, dan dia datang jam 14.15, setelah itu baru 14.25 kita bisa ngerumpi bareng
wawwwww,,, gadun hungkul ternyata nu bijilna, ada 4 gadun, 1 perempuan separuh baya, dan si pencari bakat yang masih keliahatan berumur 30-an. Tapiiii capee dehhhhhhh ngomongnya berbelit-belit, dan yang bukan bagian kita diomongin juga terus kita disuruh mikirin juga, secara kita toh cuma ngajar ekting, bukan akan ngejalani promosi-publikasi meh pesertana sapuluh rebu orang, hmmmmmm bete deuiiii, kudu menjelaskan dan speak-speak dajal, teu parapuguh wehhhh, mana can lunch lagiii jadi tambah memble dehhhh
Selesai juga akhirnya pembicaraan yang ...(wuuiihhh))))), pada jam 15.48. Akhirnya bisa pulang, dan segera keluar dengan bergegas tanpa basa-basi (keur mah emang aku mah males basa-basi teh), langsung wehhh polonia ke rumah dan mandi, tak lupa keramas, karena tadi pagi tak jadi, hmmmmm segernyaaaaaaaaaaaaaaa
Tapiiii, setelah itu, kudu nyieun silabus yang dilengkapi dengan permintaan mereka, mau ada tambahan lainnya tea untuk course ini teh cenah,,, jangar deui wae pan!!???!!!!
Tuesday, February 17, 2009
Hari selasa, 17 Februari 2009, workshop hanya diikuti kelas akting dan artistik, sedangkan produksi absen setiap hari Selasa. Meskipun begitu, peminat produksi dianjurkan mengikuti kelas artisitik dan akting.
Kelas akting kembali memantapkan gerakan tai chi, sementara kelas artistik mengenalkan bagian panggung, elemen lampu, multimedia, dan desain setting.
kelas artistik
Saturday, February 14, 2009
Sabtu ini, 14 februari, yang katanya bertepatan dengan hari valentine, tapi peduli setan mau valentine atau apapun, toh hari-hari peringatan seperti itu sangat tak penting, tak ada manfaatnya, dan menyesatkan orang secara global. Tapi sudahlah, biar mereka memuja-merayakan kekosongan dan kesia-siaan.
Berangkat dari rumah jam 11.00 wib (pasti), terus jilid kit mainteater untuk para pengurus dulu, dan bergegas ke balai bahasa pas 11.25 wib. Ternyata, aku salah naek angkot, angkot menyebalkan malah gwena ngetem unggal liang, sugan mah liang taeun hungkul nu teu dieureunan, dasar angkot sialan, jadi perjalanan yang biasa cuma 20-25 menit, menghabiskan waktu 1 jam!! Aku kemudian nyebrang di zebra cross ketika telah turun angkot, dan tiba-tiba ada mobil hitam nuruntul terus maju, padahal dia tahu pasti kalo ada yang nyebrang, langsung wehhh aku baledog bodina si mobil, sampe mobil itu berhenti, ngerem. Dan aku liatin mobil itu sambil aku maki-maki. Puas rasanya menemukan saat-media yang tepat untuk memaki saat kesel dina angkot.
Wuuihh, akhirnya sampe juga di balai bahasa dengan susah payah, dan langsung cari makan dulu coz lapar da energina beak dipake nyarekan mobil, hahhaaaahhh
workshop hari sabtu ini, materi produksi dimulai untuk pertama kalinya. Kami membicarakan masalah dasar-dasar manajemen produksi yang dilanjutkan dengan membuat maket proyek dan perencanaan proyek dalam bentuk schedule time. Hmmmm,,,,,, bentuk maket dari peserta pada araneh,,,, ada yang kuat pondasinya tapi ga cantik bentuknya, ada yang bentuknya cukup oke tapi pondasinya mudah goyah, dan ada juga yang ngirit (bener-bener irit dari segi biaya) dan hasilnya pun irit pula, haaaahhah,,,,, uhhukkkkkk
dan inilah hasil karya mereka, huhuuuuyyyy
selamat menikmati
kelompok 2 (rahayu dan hilda) cukup kuat tapi meni siga batu nisan
kelompok 3 (desy dan arief) bener-bener ngirit kan???
pas lagi bikin maket