Sunday, July 26, 2009

Kekecewaan, kekesalan ini semakin memuncak dan mengalienasiku. Dengan segenap hati kuteruskan yang ada dan kubangun apa yang baru. Tak mudah menjadikan semuanya tetap bisa berjalan hingga sekarang. Perjuangan yang tak bisa dibayar dengan materi, hanya bisa dibayar dengan batin, kepuasan batin yang tak pernah terjamah ternyata. Ia, batinku masih suci, masih menunggu dijamah untuk bisa turut tertawa bersama bibirku. Hingga saat akhir pun ia masih belum tertawa, tersenyum pun tidak, apalagi terbahak-bahak melampiaskan kepuasan yang mahadahsyat.
Masih ada pertimbangan untuk melanjutkan? Rasanya tidak. Sudah akan aku putuskan sejak saat ini bahkan dari sebelumnya sesaat menjelang ia diketuk-ketuk hingga remuk. Toh sudah tak ada yang harus kubayar. Sudah tercukupkan dan sudah tertata cukup rapi (memang hanya cukup rapi, tak lebih rapi, bahkan sangat rapi) di etalase setiap koridor ruang. Semoga semuanya tetap bisa berjalan. Melanjutkan apa yang telah aku turut perjuangkan pula. Selamat melanjutkan perjuangan kawan, semoga tak bernasib sepertiku.

No comments: