tamu
di sebuah koridor hotel berbintang, walau tampak buram karena cahaya hotel mulai temaram diguyur hujan kemarin sore, tampaklah keduanya yang sangat akrab berbincang mengenai hal-hal ringan namun cukup penting sepertinya. keduanya merupakan pengejewantahan dari sebuah hasrat atau gairah atau apapun itu. atau bahkan hanya sebuah cita-cita atau simpul berahi malahan?
tamu : nanti malam aku berkunjung ya...
137 : boleh
tamu : sepertinya akan menyertaimu semalaman
137 : hah?? bukannya ada kamar sendiri, kan udah dipindah
tamu : lebih nyaman jika berbincang dengan yang kita akrabi bukan?
137 : exactly!
tamu : bener nih, aku temenin, tidur gituuuu
137 : no problem
tamu : wait me
137 : i should!
ketika putaran jam semakin kencang mencekam mengurung kesendirian dan semakin merongrong bergulat dengan malam, tak kunjung pula kehadirannya. beginilah nasib waktu, selalu menunggu dan terlampaui.
137 : hmmmm,,,, cukup mengantuk namun selayaknya segera membenamkab diri dalam mimpi, mungkin saja ia akan mengunjungiku lewat mimpi, hanya saja, apakah ia benar-benar akan menyertaiku semalaman? sudah cukup untuk ayam mengepakkan sayapnya dan menyuarakan teriakannya. tapi ia belum juga bertandang, oh tamuku, ke manakah kau malam tadi, aku menunggumu hingga pagi benar-benar sempurna.
lantas sebenarnya apakah kau hanya hendak berkunjung untuk :
1. pinjam uang
2. mau makan
3. merebahkan diri bersama lampu kamar yang menggoda
???????
-bintang(ku)-
Wednesday, February 11, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment