Saturday, February 28, 2009
Sabtu, otomatis jadwal workshop, terlebih produksi, karena jadwalnya hanya ada di hari sabtu, kecuali minggu depan ada tambahan satu hari di hari selasa.
Ngebetein pisan, aya nu murukusunu ti mimiti datang, pikasebeleun pisan, hoream nanyana ge, egp ahhh, cuma bikin ga enak aja ke aura tempat dan lainnya. Ah what the hell.....
Nahhhh, pas kitu sabtu ini hasil poto di air terjun jadiiii nihh, sennagnya, haaaaa
Tapi ada berita duka soal peserta workshop: ibunya riesta meninggal dunia, semoga Tuhan memudahkan jalannya menuju surga, amin-pasti
Kelas produksi sendiri, presentasi dulu soal budget yang mereka buat, dan dilanjutkan dengan materi publikasi-promosi dan media relation. Publikasi-promosi oleh dita rosmaritasari, media relation oleh fitriyani ramadhanty, dilanjutkan dengan simulasi. Kelas artistik, untuk pertemuan ini masuk ke kelas produksi, karena mereka kudu tau soal administrasi setelah mereka gabung dulu dengan materi publikasi-promosi dan media relation agar mereka tau dan bisa bikin desain publikasi, hiihiiiii
Friday, February 27, 2009
Thursday, February 26, 2009
hmmmm,,,,, akhirnya setelah berjuang, menanti, ada gud nyus juga tentang ajuan karya ke yayasan kelola, setelah sebelumnya mencoba eplay untuk pentas keliling dan failed, sekarang ganti strategi, eplay tuk karya inovatif, dan hoooraayyy!!!!!!! Lolos uyzzzz.... iin berarti soal pendanaan ga jadi masalah yang puyeng pizan, tinggal nyari tambahan dan ngolah dana itu agar tetep bisa pas ma kebutuhan
hmmmm, benarlah, jika kita benar-benar menginginkan sesuatu, maka seluruh alam akan membantu kita mewujudkannya
Garapan terbaru di tahun 2009: UNTER EIS [falk richter]. Masih mengusung naskah Jerman, karena mainteater telah identik dengan naskah Jerman. Sebetulnya ini bukan program awal di tahun 2009. Program awal adalah workshop, dan dilanjutkan dengan pementasan KERETA API BUMEL [ranier hachfield & folker ludwig] yang akan pentas di bulan April 2009, bertempat di Gedung Indonesia Menggugat.
konsep karya
Unter Eis menjadi kolaborasi kedua kalinya antara mainteater dan kineruku (komunitas film independen), setelah sukses mementaskan Electronic City di empat kota, yang merupakan bagian bagian pertama dari tetralogi Das System. Unter Eis sendiri adalah naskah kedua setelah Electronic City yang ditulis oleh Falk Richter. Setelah itu ada Hotel Palestine dan Amok yang ditulis oleh pengarang namun masih dalam rangkaian tetralogi Das System.
Di dalam kehidupan kita, Das System merupakan sistem Barat, sistem perekonomian, sistem metasistem dari perekonomian, perang, dan produksi image. Das System adalah sebuah gambaran yang mengingatkan kita pada era ’68, keradikalan politik, posisi-posisi di luar ekstra parlementer. Ia merupakan sebuah tema yang di dalamnya terdapat asosiasi-asosiasi.
Ciri khas Falk Richter adalah sikap dingin yang penuh analisis, di mana bahasanya mengumpulkan seni yang menyesuaikan diri dengan dunia bisnis dan dunia perantara yang penuh kritik. Dan itu setiap saat bisa jatuh antara penggambaran kesadaran permukaan ke dalam susunan ilusi (khayalan). Antara khayalan, kegilaan dan permukaan yang bersih dari keadaan normal yang dingin dan teratur rupanya tidak terdapat batas sama sekali.
Tema-tema cinta diantara hubungan kemanusiaan, saling menarik empati melalui DAS SYSTEM –bagaimana hubungan diantara para tokoh? Apakah kita melihat manusia atau orang-orang pembawa ideologi di atas panggung? Apakah akan menunjukkan cara bagaimana Falk Richter menulis tulisan yang realistis –atau bagaimana menggambarkan hubungan antara pengamatan, fiksi (khayalan) dan spekulasi (dugaan).
Dalam pementasan ini, kami menggabungkan antara video art dan seni peran. Secara general, konsep visual multimedia yang ditampilkan adalah sederhana dalam bentuk namun memiliki lapisan makna yang bertumpuk sebagai perakilan masing-masing adegan.
bedah naskah diantara sutradara, penata artsitik, dan pemain
sekilas cerita
Pelaku bisnis melakukan sebuah konferensi yang menginginkan membangun sebuah dunia lain yang baru yang mereka ciptakan sendiri, yakni produk ekonomi yang mengarah pada kapitalisme. Mereka memikirkan cara bagaimana menarik konsumen untuk masuk ke dalam sistem kapitalis mereka. Mereka sanggup menanggung resiko, dan dunia akan dihancurkan untuk diganti dengan dunia kapitalisme mereka.
Sunday, February 22, 2009
Sesuai rencana, minggu ini mengunjungi satu tempat di bandung utara. Ya, memang hanya untuk sekedar berpose di depan kamera siihh niat awalnya. Hanya saja, untuk mewujudkannya butuh perjuangan yang benr-benr tahhh. Kudu mendaki gunung dan lewati lembah teh beneran ini mah, bukan hanya di serial kartunnya ninja gozaru aja, tapi dialaman!!!!
Sebelumnya, pasea dulu dengan tukang jaga pos karena kita cuma emang mau lewat doang, ga akan 'wisata' di tempat itu, toh tempat tujuan bukan tempat yang kita lewati kok, tapi dasar orang tak berpendidikan, yaaa maklumlah orang kayak gitu mah kudu banyak dimaklum, da pendidikannya juga ga mumpuni, bahkan kalaupun dapet jenjang pendidikan yang rada tinggi, pasti dia cuma jadi siswa bodrek (bodo torek). yaa sudahlah ga perlu dibahas lagi, horeammmm.
Hmmmm, secara aku memimpin di barisan paling awal untuk mencapai puncak pendakian terlebih dahulu, setelah itu baru yang lain menyusul satu persatu. Setiba di lokasi, rehat sejenak dan langsung merias diri, haaahhhhah. Walau banyak orang, hare wehhhhh ah
Aku sendiri ga bawa kostum lain selain samping hungkul, haaahaaa siga nu ek ngajuru wae uyzzz, yaa setelah beres merias si mpit, yang aku rias seperti nyai ronggeng, maka giliran merias diri sendiri dunkzzz, dan berbalut satu helai kain batik aku dipotret dehhh,,, tapi sayang ga lama pisan da keburu langitnya ngagayot alias mendung, jadi cuma di satu lokasi: batu cadas. Tapi yaaa seru juga sihhh.
Yang bikin paling bete adalah pas ke toliet (seadanya), hmmmmm najisssss meni bau setan!!!!!, maka dari itu aku ganti celananya di luar aja, ga di toilet, egp ek aya nu noong ge, itung-itung ibadah wehh daripada paeh ngambeu bau toilet laknat itu.
Pas bergegas pulang pas ngepris, hujan. Tapi memaksakan diri untuk terus melanjutkan perjalanan, coz mun didagoan ge hujannya pasti lila pisan meureun nepi ka jam 6 mah can tangtu eureun eta hujan teh. Lagian pas ngiuhan di warung, yang niatnya ek nyapluk hakaneun, ehhh warungnya niat tei niat dagangna teh: ora opo-opo pizaannhhh, jadi weh terus lanjut berjalan di tengah gerimis mengundang (ahahaaaa asa lagu zaman baheula pizan pas keur es-em-pe: slam_gerimis mengundang, hmm ngomong-ngomong eta grup ben asal maleysiya teh masih hirup teu nyak ayeuna???!!). Akhirnya pas ada kolbak yang lagi ngangkur kasur, kita diajak ikut sampai ke parongpong,,,,, heeeee lumayan jadi mengurangi beban berjalan yang sangat jauhhhhh katambah hujan hiiii.
Sesuah tiba di terminal, langsung wehhh ngabaso dan langsung memble di angkot, nungguan pinuh, dasar emang asa cape pizan sudah mendaki gunung yang bener-bener, jadi tunduh di angkot teh, yaa kurang lebih tibra 15-18 menitlah, dan pas sadar teh meni segerrr pisan, padahal ngan sakejap tibrana ge. Begitun nyampe di rumah, langsung mandi pake aer haneuttttt, dan makan sayur anget: brokoli yang dicampur jagung manis dan rajangan ayam, hmmmm yummy pizannhhh....... Lalu selang beberapa waktu kemudian, bikin pisang goreng dan teh manis hangat, hmmmmmm nikmatnyaaaaa, mana pas masih hujan ngagebret deuiii,,,
Nahh,,, malamnya, berhubung meni cararangkeul pisan ini kaki, aku minta dipijit oleh si mamah sambil cerita peristiwa hari ini, heeeee, meni senang hidup ini,,,,,,
di-en alias tamat
Thursday, February 19, 2009
21.37 tiba di rumah, dan memenuhi perut dulu lalu menuju kamar mandi, walau hari ini tak terlalu mengeluarkan keringat, namun benar-benar terasa sangat lelah. Seharian ngajar dari pukul 09.00-17.30. Wuuihhh cape'nya. Baru juga bel keluar udah harus masuk lagi di kelas yang lain, muterrrrr terusssss. Tapi untungnya aku ga mau alias tak bersedia diajak ke jakarta di tempat ngajar, soalna kabayang wehh capena pasti pulang malem banget dan benar-benar lelahnya kerasa pisan eta mah pasti
Asa diudag setan, seberes ngajar langsung lumpat ka gim, coz rapat program pementasan seharusnya dari jam 4, tapi aku baru bisa nongol pukul 17.40, cuma kebagian 10 menit langsung beres rapatna. Dilanjutkan nonton pementasan di PKM UPI. Hmmmmmmmmm,,,,,,, no comment, nu pasti ngantuk pisan pas masuk pukul 20.58, entah dehhhh
Ayeuna ngotak-ngatik site, ngecek imel coz tiap hari pasti aja ada nu masuk nanyain magang ato langsung dengan pedenya ngasih aplikasi padahal pendaftaran dah ditutup sebulan yang lalu, gonjreng!!!!
Wednesday, February 18, 2009
hhhhhh,,,...,,,,, rabu ini aku bangun pagi seperti biasa, tapi pararegeeeel pisan teuing kunaon, nyeri awak nu tukang, aku bangun dengan susah payah, dan memandang jendela dan tumbuhan di depan kamar dengan tujuan agar sakitnya ga kerasa, tapi angger wehhh. Akupun mandi dengan susah payah pula, padahal jadwal keramasku pagi tadi, tapi karena nyeri cangkeng, kepaksa teu jadi ngumbah buukna.
Langsung menuju tujuan karena ada janji ma orang agency yang mau bikin acting course, yaaaa kepaksa dehhh kudu siap dan pergi walaupun susah berjalan dan lain-lain. Dengan tertatih-tatih aku menuju terminal dan naek angkot, dengan terburu-buru pula karena janjinya jam 10 kita ketemuan. Pas nyampe di lokasi eehhhh ga ada siapa-siapa, jadi weeeh nungguan sambil liat foto-foto workshop (meski sering ditoong tapi teu bosen-bosen hiiii). Setelah nunggu 1 jam, akhirnya kurungung jelemana bijil, dan kita menjuju kantor karena akan berdiskusi ama bos besar cenah,,,,
Sesampenya di kantor, hmmmmmm ternyata si bos yang janjinya miting ma kita jam 10, pas kita nyampe jam 12.30 eeehh can bijil dunkz,,,, hmmm dung dung dung dung....... terus wehhhh kita nunggu ampe memble, dan dia datang jam 14.15, setelah itu baru 14.25 kita bisa ngerumpi bareng
wawwwww,,, gadun hungkul ternyata nu bijilna, ada 4 gadun, 1 perempuan separuh baya, dan si pencari bakat yang masih keliahatan berumur 30-an. Tapiiii capee dehhhhhhh ngomongnya berbelit-belit, dan yang bukan bagian kita diomongin juga terus kita disuruh mikirin juga, secara kita toh cuma ngajar ekting, bukan akan ngejalani promosi-publikasi meh pesertana sapuluh rebu orang, hmmmmmm bete deuiiii, kudu menjelaskan dan speak-speak dajal, teu parapuguh wehhhh, mana can lunch lagiii jadi tambah memble dehhhh
Selesai juga akhirnya pembicaraan yang ...(wuuiihhh))))), pada jam 15.48. Akhirnya bisa pulang, dan segera keluar dengan bergegas tanpa basa-basi (keur mah emang aku mah males basa-basi teh), langsung wehhh polonia ke rumah dan mandi, tak lupa keramas, karena tadi pagi tak jadi, hmmmmm segernyaaaaaaaaaaaaaaa
Tapiiii, setelah itu, kudu nyieun silabus yang dilengkapi dengan permintaan mereka, mau ada tambahan lainnya tea untuk course ini teh cenah,,, jangar deui wae pan!!???!!!!
Tuesday, February 17, 2009
Hari selasa, 17 Februari 2009, workshop hanya diikuti kelas akting dan artistik, sedangkan produksi absen setiap hari Selasa. Meskipun begitu, peminat produksi dianjurkan mengikuti kelas artisitik dan akting.
Kelas akting kembali memantapkan gerakan tai chi, sementara kelas artistik mengenalkan bagian panggung, elemen lampu, multimedia, dan desain setting.
kelas artistik
Saturday, February 14, 2009
Sabtu ini, 14 februari, yang katanya bertepatan dengan hari valentine, tapi peduli setan mau valentine atau apapun, toh hari-hari peringatan seperti itu sangat tak penting, tak ada manfaatnya, dan menyesatkan orang secara global. Tapi sudahlah, biar mereka memuja-merayakan kekosongan dan kesia-siaan.
Berangkat dari rumah jam 11.00 wib (pasti), terus jilid kit mainteater untuk para pengurus dulu, dan bergegas ke balai bahasa pas 11.25 wib. Ternyata, aku salah naek angkot, angkot menyebalkan malah gwena ngetem unggal liang, sugan mah liang taeun hungkul nu teu dieureunan, dasar angkot sialan, jadi perjalanan yang biasa cuma 20-25 menit, menghabiskan waktu 1 jam!! Aku kemudian nyebrang di zebra cross ketika telah turun angkot, dan tiba-tiba ada mobil hitam nuruntul terus maju, padahal dia tahu pasti kalo ada yang nyebrang, langsung wehhh aku baledog bodina si mobil, sampe mobil itu berhenti, ngerem. Dan aku liatin mobil itu sambil aku maki-maki. Puas rasanya menemukan saat-media yang tepat untuk memaki saat kesel dina angkot.
Wuuihh, akhirnya sampe juga di balai bahasa dengan susah payah, dan langsung cari makan dulu coz lapar da energina beak dipake nyarekan mobil, hahhaaaahhh
workshop hari sabtu ini, materi produksi dimulai untuk pertama kalinya. Kami membicarakan masalah dasar-dasar manajemen produksi yang dilanjutkan dengan membuat maket proyek dan perencanaan proyek dalam bentuk schedule time. Hmmmm,,,,,, bentuk maket dari peserta pada araneh,,,, ada yang kuat pondasinya tapi ga cantik bentuknya, ada yang bentuknya cukup oke tapi pondasinya mudah goyah, dan ada juga yang ngirit (bener-bener irit dari segi biaya) dan hasilnya pun irit pula, haaaahhah,,,,, uhhukkkkkk
dan inilah hasil karya mereka, huhuuuuyyyy
selamat menikmati
kelompok 2 (rahayu dan hilda) cukup kuat tapi meni siga batu nisan
kelompok 3 (desy dan arief) bener-bener ngirit kan???
pas lagi bikin maket
Wednesday, February 11, 2009
di sebuah koridor hotel berbintang, walau tampak buram karena cahaya hotel mulai temaram diguyur hujan kemarin sore, tampaklah keduanya yang sangat akrab berbincang mengenai hal-hal ringan namun cukup penting sepertinya. keduanya merupakan pengejewantahan dari sebuah hasrat atau gairah atau apapun itu. atau bahkan hanya sebuah cita-cita atau simpul berahi malahan?
tamu : nanti malam aku berkunjung ya...
137 : boleh
tamu : sepertinya akan menyertaimu semalaman
137 : hah?? bukannya ada kamar sendiri, kan udah dipindah
tamu : lebih nyaman jika berbincang dengan yang kita akrabi bukan?
137 : exactly!
tamu : bener nih, aku temenin, tidur gituuuu
137 : no problem
tamu : wait me
137 : i should!
ketika putaran jam semakin kencang mencekam mengurung kesendirian dan semakin merongrong bergulat dengan malam, tak kunjung pula kehadirannya. beginilah nasib waktu, selalu menunggu dan terlampaui.
137 : hmmmm,,,, cukup mengantuk namun selayaknya segera membenamkab diri dalam mimpi, mungkin saja ia akan mengunjungiku lewat mimpi, hanya saja, apakah ia benar-benar akan menyertaiku semalaman? sudah cukup untuk ayam mengepakkan sayapnya dan menyuarakan teriakannya. tapi ia belum juga bertandang, oh tamuku, ke manakah kau malam tadi, aku menunggumu hingga pagi benar-benar sempurna.
lantas sebenarnya apakah kau hanya hendak berkunjung untuk :
1. pinjam uang
2. mau makan
3. merebahkan diri bersama lampu kamar yang menggoda
???????
-bintang(ku)-
Rabu, 11 Februari 2009, aktivitas dimulai selepas mandi pukul 10.30 wib (tentunya). Lalu menuju Terminus CCF, melewatkan siang dengan bercengkrama soal workshop dan selinting program mainteater, tentu sambil ada yang ditunggu: desain dari Dita untuk beberapa program mainteater. Selepas ashar, menuju kedai baso mandeep, segerrrrr siang-siang ngantukk makan baso, hmmmmmm hari yang mengenyangkan.
Semangkok baso telah habis, melanjutkan perjalanan ke kedai gim. Ngerumpi bersama Boni Sigrid sampai petang datang. Selepas maghrib, menuju BIP, hanya untuk menyaksikan dan menertawakan tingkah polah, konstruksi wajah, dan penampilan orang-orang 'masa kini' yang selalu 'up to date'. Ehh ga disangka, pas mau keluar dari BIP, ngeliat 3 diva, si trio banci lagi makan di satu area tempat makan di lantai dasar. Hmmmm terpaksa pasea heula saling ejek, hanya untuk menunjukan eksistensialisme dan menentukan martabat masing-masing, hhaahhhhhaah, masih untung teu pacakar-cakar,,, :)
Cukup puas memandang picing terhadap mereka, bergegas ke kedai aku datang di Sulanjana. Tumben euy, sepi keneh kedainya, biasanya sudah padedet, pipi jeung pipi diadu saking pinuhna (bis kotaaa kalii). Bertemu Bebeng, si tukang potret itu, dan ngerumpi ke sana kemari barang sejenak. Gerimis pun sebagai pertanda bahwa aku harus segera pulang, bergegas, melihat desain-desain dan menyelesaikan beberapa hal yang harus kuurus sehubungan dengan seabreg program di tahun ini.
Setiba di rumah, melepaskan semua pakaian di kamar sebelah, sambil memikul handuk di pundak, berjalan ke kamar mandi dengan telanjang. Makluuumm di atas ga akan ada orang yang nongol, areaku, privasiku, tak boleh terjamah di kala petang telah lewat, heeeheeeee, apalagi sekarang adik-adikku ga tidur-diem di kamar, jadi bebaaaasssssss,,,,,
Komputer dinyalakan wehh da ek ngeprin, ngedit de-el-el tea. Ehhhhhh, beteee, desainnya lupa divonvert ke x3, secara dia masih dalam x4, nyak jelas teu bisa ditoong,,,,, uuhuukkkkkk
hmmmm,,,, hari yang mengenyangkan berjalan dari satu kafe ke kafe yang lain, dari satu urusan ke urusan lainnya, tapi teteeeeppppp masih dalam satu lingkaran setan!!!!!
Tuesday, February 10, 2009
wahh wahhhhh meni totonggengan, kade ahhhh..... bahaya!!!!
workshop lagi!!!!
Selasa, 10 Februari, workshop diisi dengan materi taichi dan pentas kecil. Ini baru pengenalan untuk gerakan taichi, selanjutnya, siap-siaplah menghapal dan memamerkannya.
Sunday, February 08, 2009
Saturday, February 07, 2009
Friday, February 06, 2009
kavia sang natha
Pentas Kavia Sang Natha (Lear Asia) memang berdurasi singkat, namun kepenasaran itu yang ingin ditonjolkan, biar tetap mengingat peristiwa di atas panggung. Diangkat dari naskah karangan Rio Kishima, yang diilhami dari kisah King Lear (Shakespeare), sungguh tertata apik. Kerja sama_gagasan itulah yang penting.
Tuesday, February 03, 2009
Sunday, February 01, 2009
pertemuan di sabtu sore
31 Januari, penutup bulan, sekaligus akhir pekan yang cantik, ditutup dengan pertemuan di sabtu sore dengan para peserta workshop mainteater. Hanya dua peserta yang berhalangan hadir. Memang tak dimulai tepat pukul 15.00 karena mayoritas peserta hadir setelah pukul 15.00. Selanjutnya, jangan berharap ada toleransi untuk kehadiran yang telat. Semua punya kepentingan, dan kita harus sama-sama menghormati kepentingan kita masing-masing. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi semua.